Kamis, 07 Juli 2011

Syahdan Malam

Apa saja yang membuatmu bahagia
Telah ku lakukan untukmu
Demi mengharapkan cintamu

Kini ku bagai menanti datangnya pelangi
Di malam hari yang sepi

Ku sadari yang telah ku lakukan
Membuat hatimu terpenjara
Dan tak kuasa ku membukanya

Walau seluruh dayaku ingin bersamamu
Kunci hatimu patah tak terganti

Cinta tak harus memiliki
Tak harus menyakiti
Cintaku tak harus mati

Tak harus menyentuhmu
Membiarkan dirimu dalam bahagia
Itu ketulusan cintaku...

(Pelangi di Malam Hari by Vidi Aldiano)




Suara teduh nan merdu khas  Vidi Aldiano begitu dalam meresapi tiap centi lamunanku malam ini, begitu syahdu menenun setiap helai hembusan-hembusan tarikan nafas panjangku setiap kali ku pandangi detakan jarum jam tangan tanpa merk yang sudah tampak begitu lusuh ini.  Otakku pun sedang begitu gagap malam ini tak tahu harus berbuat dan berpikir tentang apa...entahlah..lalu tanpa harus repot-repot berpikir mengapa sampai sekarang PSSI belum memiliki ketua yang baru lagi pasca lengsernya puang NH mending buat tulisan iseng ini saja secepatnya dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya secepat akselerasi Javier 'Chicarito' Hernandez yang melewati kawalan David Luiz dan JT beberapa jam yang lalu...haha..yukkk...

Seolah tak pernah habis decak kagum dari gelembung-gelembung hatiku ini pada keindahan langit di malam hari termasuk malam ini saat kurelakan diri terhempas angin malam di lantai 3 rumah sederhanaku hanya untuk lebih dekat dengan temaram sinar bulannya. Sungguh sebuah lukisan mahakarya dari sang Pencipta yang bak sebuah masterpiece dari-Nya Tuhanku Sang Maha Kuasa yang begitu bernilali seni tinggi di kanvas langit. Rasi bintangnya, bulan sabitnya, gelap dan gulitanya, keheningannya, hembusan angin sejuknya begitu sempurna menyejukkan palung hati ini menelusup hingga ceruknya yang terdalam. Di saat sebagian orang mulai terkantuk-kantuk bersiap menuju tempat peristirahatan atau sebagian lagi malah telah terlelap sempurna masuk ke dalam gerbang alam mimpinya masing-masing, aku berusaha masih mau terus terjaga hanya karena tak ingin kehilangan momen menikmati keindahan malam hari seperti saat ini walaupun terkadang angin malam begitu gigir menjelajah tubuhku hingga terasa dinginnya sampai ke sumsum tulang meski sering pula keheningan dan gulitanya begitu mencekam membangkitkan fantasi-fantasi horor alam bawah sadar yang tak terkendali namun tak secuilpun kuhiraukan tak semilidetikpun kuperdulikan karena sungguh aku tak kuasa menahan candu untuk terus membunuh malam di setiap harinya sebab akulah sang pembunuh malam itu.. :)

Maka sepatutnyalah kuhaturkan sejuta syukur pada Allah SWT yang telah merotasikan bumi yang dapat berputar pada porosnya sehingga terciptalah siang dan malam. Coba pikir apa yang terjadi seandainya malam hari ini tak ada.. sungguh amat fatal sodara-sodara sekalian karena malam hari sangat sangat lah penting artinya buat aku, kamu, dia dan mereka..bahkan jauh lebih penting dari seorang Briptu Norman atau bahkan Justin Bieber sekalipun.. Karena ketiadaan mereka berdua tak akan berarti apapun bagi keseimbangan alam ini bagi keberlangsungan kehidupan ini bagi kemashlahatan umat di dunia ini. Tanpa Briptu Norman kita masih bisa hidup seperti biasanya kok, tetap bisa makan dan minum seadanya, tetap bisa tidur lelap, tetap bisa jalan-jalan sesuka hati, tanpa Justin Bieber pun kita masih bisa tetap bangun pagi dan menikmati secangkir teh/kopi/susu sesuai selera masing-masing sambil menonton berita atau membaca koran,  tetap juga bisa nonton siaran langsung sepakbola dengan seru seperti partai MU VS CHELSEA tadi, tetap bisa berkencan ria dengan pasangan masing-masing dan jutaan "masih bisa tetap' yang lainnya.. Yah intinya tanpa mereka berdua bumi dan isinya tetap eksis kok,  karena kita semua dan mereka berdua,sebenarnya sama peran dan statusnya di alam ini hanya sebagai penghuni sementara yang menjalankan titah sebagai khalifah di muka bumi jadi makna popularitas tak lebih hanyalah sebuah kenisbian dalam kehidupan yang sifatnya tak kekal dan tak abadi kawan... Namun coba bayangkan bila kehidupan  ini tanpa malam hari...wah wah..bisa sangat merugi bumi ini..sangat merugi manusianya terutama para remaja-remaja ababilnya...bayangkan mereka harus memakai tabir surya sepanjang hari, tak akan ada lagi yang namanya malam minggu alias saturday night, tak akan ada lagi malam ladys bin ladys night, tak akan ada lagi malam valentine, tak akan lagi ada lagu begadangnya bang Rhoma, tak akan ada lagi dunia dalam berita malam hari, tak akan ada lagi zodiak dan rasi bintang, tak akan ada lagi perhitungan bulan di langit, tak akan ada lagi Batman, tak akan ada lagi qiyamul lail yang menawarkan sejuta barokah itu, tak akan ada lagi malam seribu bulannya lailatul qadar, dan sejuta "tak akan ada lagi" yang lainnya.  Tak akan ada lagi duet Anang-Syahrini, karena memang Anang sudah memilih Ashanty, jadi dengan segala hormat saya menyarankan pada Syahrini agar berduet saja dengan Briptu Norman namun kalau aku bilang (pinjam gaya bahasanya Anang yang sebenarnya sangat mengkhianati kaidah ragam bahasa Indonesia yang baik dan benar) aku sangsi apakah perhiasannya yang sudah seperti toko aksesoris berjalan itu dan gaun mewah plus blowernya itu cocok untuk bergoyang India Caiya caiya ala Briptu Norman, sebuah paradoksal memang (paradoksal artinya bukan para dokter yang doyan main futsal..hehe..^_^ )

Malam hari sebenarnya menyimpan sejuta misteri, sejuta keajaiban, sejuta kharomah, yang bila saya tuliskan satu persatu mungkin akan sama panjangnya dengan naskah skenario sinetron CINTA FITRI yang sampai 8 session plus 2 session Ramadhan itu..hehe..coba kita lihat dari perspektif medis sajalah. Bahwa pada malam hari ternyata berlangsung siklus kehidupan dalam tingkat seluler yang berproses secara otonom tanpa kita sadari terutama proses detoksifikasi dan regenerasi sel-sel tubuh.

Sampai kemarin saya masih beranggapan bahwa ruhani malam hari adalah terletak pada bulan dan bintangnya namun malam ini saya pun tersedak dan menyadari dengan sepenuh hati ternyata syahdan malam itu berpuncak pada keheningannya di 1/3 dan 2/3 dari umurnya saat seluruh mahluk  bumi senyap dalam lelap  dan yang terdengar hanya derit pintu-pintu langit yg baru dibuka selebar-lebarnya menanti munajat tiap hamba yang menunaikan qiyamul Lail hanya untuk menghidupkan malam dan berakhlwat berdua bersama Allah SWT sebagaimana yang dikatakan dalam suatu hadits Qudsi, Allah berfirman, bahwa pada sepertiga malam terakhir Allah turun ke langit dunia untuk mendengarkan keluhan hamba-Nya yang mengeluh, untuk menerima taubat orang yang taubat dan permohonan maghfirah (ampunan) hamba-Nya yang memohonkan ampun. Maksudnya ialah bahwa hubungan kita dengan langit pada waktu malam adalah sangat-sangat dekat.

"Sesungguhnya ada waktu di malam hari yang tidak seorangpun dari seorang hamba yang berdoa pada saat itu untuk memohon kebaikan kecuali pasti akan Allah kabulkan.”  (HR. Muslim)

” Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang dimalam hari.” (QS Al-Insan 76:26)

Jadi mari bangun shalat malam...mari begadang..maafkan saya bang Rhoma...

Bau-Bau , 9 Mei 2011
Dini hari...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar