Kamis, 07 Juli 2011

Bait Pertama


Setelah kuziarahi segenap kenangan dalam potret tua yang berdebu..
Kutahu aku cukup tangguh..
Sebab aku memiliki sekuncup senyummu..
Ingin berdamai dengan takdir bersamamu..
Menikmati hangatnya bahagia dalam perwujudan..
Berharap kaulah bait pertama sajak cinta ini..

Saat impian melebihi batas mimpi..
Ketika asa melebihi batas cita-cita..
Aku tak pernah takut untuk mencinta..
Tak akan pernah..
Untukmu satu-satunya hati telah kutitipkan..
Padamu sang bait pertama dan kini tanpa untaian tanda tanya..


Waktu telah bercahaya bersama gemintang yang tersesat..
Aku ingin dekat denganmu namun jarak sedang tak berpihak..
Tuhan...
Sungguh dirinya adalah mahluk-Mu dalam sosok yang terindah..
Engkau titipkan damai hatiku dalam suaranya..
Hingga debar jantungku makin deras..

Jikalau dahan tak meminta daun untuk tetap tinggal..
Biarkan angin membawanya jauh..
Meninggalkan sesal pada ranting..
Yang kemudian tumbuh subur bersama serbuknya..
Kembangkan jemarimu biarkan kujabat erat..
Tak akan kulepas lagi genggamanmu..
Karena kau bait pertama kisah hidupku kini..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar