Kamis, 07 Juli 2011

Bidiklah Tepat di Hatiku Jendral



Remuk redam sudah jiwa ini...
Lebam dan memarnya hati perih tak terkira...
Berulang kali dijahit, diolesi obat lalu tertutupi...
Namun yang sehat hanyalah kulit luarnya
Di dalam...
Borok itu tetap menganga hebat..
Membuat tubuhnya kembali terkulai lunglai tak berdaya...

Belumkah engaku puas Jendral??
Habiskanlah selongsong pelurumu..
Habiskan pelurumu hari ini juga..
Hingga  tak ada lagi amunisimu tersisa..
Hingga tak ada lagi tempat bagi pelurumu bersarang..

Aku sudah sangat siap..
Tuk bangkit melawan...
Kembali mengangkat senjata..
Terjun ke medan perang ini..
Tanpa peluru..
Tanpa pasukan..
Hanya dengan selembar nyawa..


Tembaklah aku..
Hujani aku dengan pelurumu..
Peluru hanya akan mematikan ragaku..
Tapi tidak dengan hatiku..
Karena aku mencintainya..
Sungguh mencintainya..
Biarkan aku mati bersama cintanya...
Maka bidiklah tepat di hatiku Jendral...!!!

(Ryo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar