Jumat, 25 Maret 2011

Balada Air Mineral



Senja ini sangat indah...

Ada rinai hujan...Ada debur ombak...ada kibasan angin laut..

Orkestra sempurna dari pesona sebuah pesisir...

Membuatku sedikit egois utk menikmatinya hanya seorang diri...

"Subhanallah"...dan kesempurnaan itu memang ada..tp dia ada di wilayah teritorial-Mu bukan di wilayah orbit kami manusia....

Sang Mentari pun pulang.. diiringi adzan maghrib yg bertalu-talu sahut-menyahut..


Seteguk air mineral menawarkan diri menjadi teman baruku menikmati simfoni keindahan alam ini...

Hamparan laut di depanku memberi kemerdekaan yg seluas-luasnya mata ini untuk menikmatinya dengan jarak pandang tak terhingga..

Tatapanku lalu terbentur pada sebuah dermaga tua di tepi kota ...ia tampak ringkih...

Tak jauh darinya berdiri dengan megah dan kokoh dermaga utama dari kota ini...ia tampak angkuh...

Dermaga tua itu tampak jelas telah ditinggalkan dan dikhianati oleh zaman yg telah berselingkuh dengan kemodernan...

Sedang di sampingnya sang dermaga utama tersenyum penuh euforia kemenangan dengan pilar-pilarnya yg menjulang seolah ingin menegaskan hegemoninya bahwa ia adalah simbol dari kemodernan...

Beberapa kapal muat barang dan kapal penumpang menyandarkan sauhnya di tepi dermaga utama tersebut.. aktivitas bongkar muat sangat ramai kontras dengan keadaan dermaga tua yg sunyi, sepi dan lengang..

Namun ada fenomena unik..tak jauh dari dermaga utama tersebut berseliweran kapal-kapal kecil yg tampak rela mengantri untuk berlabuh di dermaga utama tersebut...mereka seolah menabur garam yg menambah perih luka bathin dari sang dermaga tua...

Mengapa mereka harus terpaku pada satu dermaga yang sangat padat sementara tak jauh dari tempat mereka ada dermaga lain yg membuka tangan selebar-lebarnya siap menyambut kapanpun kedatangan mereka....toh laut dari kedua dermaga ini sama tenangnya dan sama kedalamannya..

Seperti itulah hati manusia terkadang mereka sangat terfokus pada pintu yang sudah hampir tertutup atau bahkan telah tertutup tanpa melihat di sekelilingnya bahwa di sudut lain masih ada jendela-jendela yang menawarkan jalan keluar yang sama dengan pintu tersebut..walaupun jendela itu tak sebaik sang pintu tentunya...mereka hanya butuh lebih memperluas jarak pandangnya dan sedikit mereparasi mindsetnya...karena di setiap cobaan pasti ada jalan keluar..dan di setiap jalan keluar selalu ada pilihan...dan di setiap pilihan ada ketetapan Allah...

Ah..lamunanku terlalu jauh...kembali kutatap botol air mineral yang sudah hampir habis ini..sebelum kuhabisi ingin kutanya apa permintaan terakhirnya...ia menjawab bahwa ia hanya mau tahu apakah sang dermaga tua itu bahagia dengan kemalangannya tersebut?ah ada-ada saja air mineral ini...tapi menurut sy dermaga tua  hanya butuh satu syarat untuk bahagia yaitu satu kata ajaib "Bersyukur"...karena bahagia itu sebenarnya masalah sederhana cukup dengan merenungkan dan mensyukuri apa yg telah dimiliki bukan yang orang lain miliki...

Air mineral pun mengangguk-anggukkan penutupnya(mungkin itu kepalanya.hehe)tanda ia paham..hening sejenak...dan kembali ia berujar....tapi izinkan aku mengajukan satu pertanyaan lagi teman....
 " Lalu di dermaga manakah akan kau tambatkan hatimu sebagai destinasi terakhir dari bahtera cintamu?"

Maafkan saya air mineral td saya hanya mengizinkanmu memberikan 1 permintaan terakhir..dan itu sudah cukup..dan memang sy harus menghabisimu sekarang juga untuk melepas dahaga ini ..saya kira cukup sampai disini pertemuan kita...
gllkkk..gllkk....!!!

"Bersyukur adalah energi emosional terbesar yg dimiliki oleh seorg mahluk Allah bernama manusia"

Wassalam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar