Disonansi Hidup
Saat mata terpejam dengan ragu..
Mencoba mengejarmu yang berlari dalam mimpi..
Seiring langkahku yang selalu berliku..
Namun ku tetap mendayung harapan menuai mimpi..
Sedetik angin berpacu menusukku..
Sekilas ku lupa akan mimpi..
Betapa lelahnya kala engkau ternyata hanyalah sebuah bayangan..
Bayangan penuh inspirasi namun ternyata hanya sebuah kesemuan ungkapan hati..
Dan aku tersedak dalam kegelapan..
Aku benar-benar lelah..
Lelah jiwa dan raga tanpa kecuali…
Menyela jadi akar-akar nadi..
Berselubung asa ku pinta..
Gerimis malam tak kunjung reda..
Menabuh suara kesunyian..
Suara yang berbisik bahwa aku telah kalah..
Bisikan itu salah..
Aku hanya tampak lemah karena lelah..
Aku hanya ingin diam sejenak tanpa sebuah kata..
Lalu kembali meretas cakrawala..
Mengejar mimpi merintis asa..
Karena pendulum baru saja ditabuh isyarat permainan baru akan dimulai..
Permainan kehidupan yang penuh disonansi..
Disonansi Cinta
Kucoba mengukir namamu di langit
Tapi awan menutupinya..
Lalu kucoba menulis namamu di padang pasir
Tapi kembali angin menghapusnya..
Dan aku telah mencoba menulis namamu di tepi pantai
Tapi lagi-lagi ombak menghancurkannya..
Kini telah kupastikan untuk mengukir dan menulis namamu di hatiku..
Dan malam ini dengan kaki terpentang kutantang awan, angin dan ombak untuk merebutmu..
Aku mungkin mati oleh terjangan awan, desiran angin dan gulungan ombak..
Hingga sejarah akan memahat namaku abadi di darat, laut dan udara..
Namun kenangan telah mencatat namamu abadi di hatiku..
Abadi dengan harmonisasi tanpa disonansi..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar