Jumat, 25 Maret 2011

Refleksi Renungan

  Malam ini dalam sebuah renungan kembali saya tersadar betapa selama 22 tahun berpijak di bumi ini hanya mengikuti arus kehidupan yang melaju begitu derasnya, menyongsong datangnya matahari dari arah barat, mengantar sang fajar kembali terbenam di ufuk timur dan mengikuti semilirnya angin dari utara maupun selatan. Mungkin karena cara berpikir yang terlalu sederhana atau mimpi yang tidak terlalu muluk-muluk membuat saya dapat begitu berdamai dengan sang waktu. Tak pernah terlalu menyesali masa lalu tapi juga tak pernah terlalu mengkhawatirkan masa depan. Namun saya sudah terlalu nyaman dengan cara hidup yang seperti ini yang secara tidak sadar juga ikut memetakan 'zona aman" saya sendiri.


Sebuah zona dimana saya dapat menjadi diri sendiri dan membentuk dunia impian saya sendiri. Yah saya hanya sendiri di zona ini bukan karena autisme, egoisme dan juga bukan karena mengagungkan privasi tapi saya tidak mau menyeret orang lain terjerumus di zona ini yang bagi saya mungkin sebuah surga kecil dunia tapi buat orang lain mungkin saja adalah sebuah neraka sintetis. Bukankah kita lahir ke dunia ini sendiri begitu juga ketika mengakhiri petualangan dunia di liang lahat kita juga sendiri-sendiri ??

Di zona ini juga tak pernah ada rasa sedih apalagi tangis atau air mata walaupun saya tidak pernah yakin bahwa keadaan seperti ini yang namanya bahagia. Bukankah ketika lahir saja kita sudah menangis dan bahkan sampai meninggal pun kita ditangisi, jadi sudah terlalu banyak jatah tangisan tersebut maka malulah pada Allah jika di interval lahir dan mati itu kita masih juga harus menangis. Banyak cara untuk menyelesaikan masalah selain dengan menangis yang jelas bukan seperti Film India karena bernyanyi dan menari saya pikir juga tidak dapat menyelesaikan semua masalah. Uniknya ketika kita menangis waktu lahir tersebut maka orang-orang lain di sekitar kita justru tersenyum maka alangkah indahnya jika ketika meninggal nanti orang-orang di sekitar kita menangis sedang kita sendiri tersenyum.

It Is My Life...I'm a Driver not a Passenger...
It Is My Life... so Just Follow My Own Rules...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar