Jumat, 25 Maret 2011

Menjadi Orang Baik

Pada suatu hari, Confusius berkata, "Kita boleh berbuat apa saja, semau kita, seumur hidup kita; mencuri, menyiksa, menipu.. Pokoknya, apa saja!"
Salah seorang muridnya bertanya, "Master, kok enak sekali ya. Tapi, apakah ada syaratnya?"
Jawab Confusius, "Syaratnya sangat ringan, kok. Kalian boleh berbuat jahat seumur hidup kalian, tetapi cukup satu hari saja sebelum meninggal dunia, jadilah orang baik!"
Murid yang lain segera menanggapi, "Tapi Master! Kita kan tidak tahu, kapan kita akan meninggal dunia?"
Kata Confusius, "Oleh karena itu, anggaplah besok kamu akan meninggal dunia. Jadilah orang baik hari ini..!! Mudah kan?



      "Menjadi Orang Baik"...sangat sederhana kalimat ini kawan, hanya terdiri dari 3 kata tidak kurang dan tidak lebih. Secara harfiah mungkin sangat sederhana namun secara empiris menjadi orang baik ternyata tidak segampang dan sesimpel itu. Karena kata baik sendiri ketika diaplikasikan menimbulkan multitafsir, multi persepsi dan sangat fleksibel karena praktis tidak ada parameter dan indikator baku terhadap definisi orang baik ini. Apakah dengan cuman bermodalkan Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari kantor polisi lalu kita bisa dianggap telah menjadi orang baik? atau dengan taat hukum serta patuh terhadap norma-norma yang berlaku dalam masyarakat lalu kita resmi mendapat predikat orang baik ini? Ataukah layaknya para tokoh protagonis sinetron-sinetron melankolis Indonesia yang wajahnya selalu sayu mengundang iba, yang tahunya hanya mengalah, selalu sabar, menahan diri, jujur, dan tidak egois, lalu serta merta dengan berbuat seperti itu apakah kita lalu dicap sebagai orang baik? Selanjutnya, Apakah baik versi saya, kamu, dia, dan mereka sama dengan baik versi Allah SWT?? Bingung khan? yah sama..saya juga bingung..padahal ciri orang baik itu salah satunya adalah orang yang tidak suka membuat orang lain jadi bingung. Hehe. Baiklah biar semuanya mengerti dengan baik maka sebaiknya saya coba mendefinisikan saja tentang orang baik ini versi saya, kalau menurut saya sih orang baik itu orang yang bisa menggunakan dengan benar akalnya dalam berpikir secara rasio dan juga menggunakan dengan baik hatinya dalam berpikir dengan logika rasa sebelum bertutur kata dan berbuat.

      Karena yang dipahami di masyarakat bahwa menjadi orang baik itu tidak gampang maka tak heran bila sebagian orang pun secara pragmatis memilih menjadikan 3 kata di atas sebagai aksioma hidup, sebuah cita-cita dan tujuan hidup. Di saat orang lain bercita-cita menjadi presiden, menteri, astronot, pilot atau dokter, sebahagian orang ini sekadar hanya ingin "Menjadi Orang Baik" .. sangat universal memang bila dijadikan suatu tujuan hidup, namun salah kah bila kita kemudian menggenaralisasikannya sebagai presiden yang baik, menteri yang baik, astronot yang baik, pilot yang baik atau dokter yang baik? tidak salah bukan...Jadi masuk akal khan mengapa mereka menjadikan "orang baik" sebagai tujuan hidup mereka..Untuk menjadi baik sendiri tentu tidak mudah sobat. Banyak yang bilang bahwa "orang baik" itu ternyata didapat juga dari genetik yang baik seperti kata pepatah "Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya" (yang kurang lebih bermakna "Bila ingin memarkir kenderaan terutama mobil maka jagalah jarak dari pohon yang sedang ada buahnya apalagi itu pohon kelapa" hehe..salah ding..yang benar itu ' sifat-sifat anak tidak akan jauh dari orang tuanya' ) So.. ternyata menjadi orang baik itu ada campur tangan genetik di sana..turunan atau bakat yang menjadi modal awalnya untuk kemudian bersinergi dengan faktor lingkungan baik keluarga ataupun masyarakat, pendidikan terutama pendidikan agama, pergaulan, dan kultur budaya sampai akhirnya membentuk karakter pribadi "orang baik" tersebut.

      Lalu bagaimana cara untuk menjadi orang baik? yah tentu saja dengan berpikir, bertutur kata dan berbuat yang baik tentunya. Bukankah dengan berbuat baik sama halnya kita menanam sebuah kebaikan maka otomatis kebaikan pula yang kita akan panen di kemudian hari sebab logikanya barang siapa yang menanam LEMON pasti akan menuai hasil buah LEMON juga nantinya bukan durian atapun semangka. Perlu diperjelas tentang motif di balik berbuat baik ini, bukan untuk mendapat popularitas atau justifikasi dari masyarakat sebagai orang baik semata, bukan pula untuk sekedar meluweskan pintu-pintu rejeki..namun berbuat baiklah untuk menjadi orang baik.. Karena menjadi orang baik sebenarnya adalah sebuah proses untuk kembali kepada fitrah kita sebagai manusia yang sesungguhnya. Teruslah latihan berbuat baik, hingga berbuat baik menjadi sebuah kebiasaan dan hal tersebut telah menjadi bagian dari karakter kita sampai akhirnya kita tidak sadar bahwa telah menjadi orang baik..

Dari Abu Dzar Jundub bin Junadah, Abu Abdurrahman Mu’adz bin Jabal dari Rasulullah beliau bersabda ' Bertakwalah kepada Allah di manapun kamu berada, dan berbuatlah baik sebagai ganti jika sebelumnya berbuat tercela sehingga kebaikan itu menghapus kejelekan sebelumnya, dan bertemanlah dengan orang akhlak yang baik.' (HR. Tirmidzy).


It is nice to be important, but more important to be nice.

(Menjadi orang penting itu baik tapi lebih penting menjadi orang baik)


Pengalaman adalah guru yang sangat berharga...dari pengalaman kita bisa belajar banyak hal tentang kehidupan dan sungguh sangat banyak pengalaman di dunia ini...Namun dengan menuangkan pengalaman hidup dalam tulisan maka saya dan Anda dapat saling berbagi pengalaman sehingga kita tidak akan kehilangan kesempatan untuk menikmati semua sensasi dari seluruh pengalaman yang pernah ada..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar