Sabtu, 07 April 2012

Resolusi dalam Warna Kehidupan


Sejatinya perpisahan selalu menyisakan perih, jumpa dalam suka dan pisah dalam duka, seperti itulah alur hidup yang sewajarnya. Tuhan telah menggariskan bahwa pertemuan selalu diiringi perpisahan, kesenangan selalu disertai kesedihan. Cepat atau lambat, hukum kausalitas itu pasti terjadi.
Lantas, setelah perpisahan tercipta, terbitlah memori, kenangan, nostalgia, romantika. Inilah satu-satunya diary hidup yang bisa kita rangkai kembali laksana sebuah “reka-ulang sebuah peristiwa”, meski itu hanya berada di alam imajinasi, bukan kenyataan. Karena ia hanya sebuah imajinasi, maka ia tidak konkret, begitu abstrak, begitu rapuh untuk disaput angin dan hilang entah kemana, untuk beberapa jenak kemudian kembali terangkai dalam rongga ingatan kita.
Tak ada kata mundur untuk siapa pun. Semuanya harus maju melangkah, ke depan, ke gerbang perpisahan itu, bukan menoleh dan kembali ke belakang.

Kita hanya bisa merekam catatan-catatan indah ataupun kelam dalam kurun waktu tersebut, sebelum kita sendirilah yang kemudian akan direkam dalam helai-helai sejarah oleh orang-orang di belakang kita.
Wahana akselerasi waktu begitu kencangnya melipat zaman hingga tanpa sadar setahun sudah kita bercumbu dengan tahun 2011. Sekali lagi, abad Eisntein pun sepertinya akan segera berakhir.
Akhirnya malam ini kita harus melepas tahun 2011 dengan khidmat penuh refleksi kilas balik dalam setahun untuk  kemudian merayakan datangnya tahun yang baru 2012 dengan gegap gempita penuh resolusi visi dan misi hidup dalam setahun ke depannya.

Akan halnya kembang api dan petasan, maka resolusi pun merupakan tradisi tak terpisahkan dalam setiap pergantian tahun. Resolusi sontak menjadi kata yang laris manis bagai rudal nan begitu deras ditembakkan sesuka hati di ujung-ujung bibir setiap penghuni bumi dengan begitu manisnya. Mengenai apa sebenarnya resolusi itu? pertanyaan klasik yang mempunyai hak untuk menjadi bahan perbincangan di dalam benakku malam ini.

Menyontek sedikit dari kamus, secara harfiah resolusi berarti pemecahan sebuah masalah, namun dalam KBBI dikatakan kalau resolusi adalah putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yg ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang), sebuah pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan tentang suatu hal, rapat akhirnya mengeluarkan suatu yang akan diajukan kepada pemerintah.

Namun seturut budaya yang bertransformasi, resolusi pun mengalami evolusi makna menjadi lebih sederhana yang lebih dikenal sebagai sebuah keinginan atau harapan, yang ingin kita raih dan dapatkan di masa depan, sebagai perbaikan atas keadaan kita di masa sekarang. Masalahnya, apakah benar kita harus menunggu sebuah tahun baru untuk melakukan sebuah resolusi, untuk sebuah harapan baru dan untuk sebuah semangat baru? Bila mencoba untuk sedikit tidak naif, kenyataannya bahwa tahun baru hanyalah sebuah  momentum yang diyakini tepat untuk membuat sebuah resolusi. Perubahan tahun, perubahan shio, ataupun perubahan kalender, diyakini bisa membuat nasib atau peruntungan seseorang bisa berubah. Lebih universalnya lagi bahwa sistem roda dimensi kehidupan manusia secara global hari ini, terutama dimensi ekonomi dan sosial adalah sebuah siklus tahunan yang memang berpatron pada perhitungan kalender Masehi ini jadi mau tidak mau kita pun ikut terseret dalam pusaran sistem tersebut.

Idealnya setiap hari harusnya kita memiliki sebuah resolusi untuk menyambut hari esok yang baru dengan harapan dan semangat baru pula, hidup yang dinamis penuh perubahan sebab sungguh tak ada yang abadi dalam hidup ini kecuali perubahan itu sendiri kata Om Einstein. Mari kita mulai dari yang sederhana saja, karena yang sederhana sebenarnya lebih mendekati pada kesempurnaan. Tentang resolusi tahunan hendaknya tidak berhenti  sebatas sebuah pengucapan saja yang seperti sampah berserakan dan menggunung di berbagai situs jejaring sosial tapi juga berlanjut dalam sebuah proses dan pencapaian serta yang paling penting adalah konsistensi.



Malam ini saya diaduk dalam celupan rasa. Rasa hambar atas ketakbermaknaan hidup, belum sempat memikirkan resolusi untuk 2011 yang lalu tiba-tiba tanpa isyarat 2012 telah menekan tombol ENTER nya. Ada banyak keraguan yang dihembuskan, namun segala puji atas karunia Allah untuk keberanian memutuskan dan bertindak. Katakanlah, ada begitu banyak orang dan rencana di luar sana, namun hanya berapa persenkah yang kemudian maujud terlaksana. seseorang harus maju dengan mimpi-mimpinya.

Dalam pasang surutnya energi, dalam fleksibitasnya grafik keimanan, saya meresapi bahwa seberat apapun masa-masa yang kita jalani, kemampuan beradaptasi menjadi begitu penting. tujuan itu telah dikunci, namun metodenya bebas. Kemenangan telah ditentukan, strateginya terbebas dalam ribuan pilihan. Untuk semua kesalahan orang lain yang telah termaafkan, terima kasih telah menjadi guru bagi saya bukan karena kalian lebih bijak tapi karena dari kalianlah saya belajar tentang arti sebuah kebijaksanaan . Terima kasih untuk setiap kebaikan yang telah dihela, maka kelegaan adalah imbalan. perasaan lega atas ego yang terkendali dan karenanya tak lagi meracuni, serta cinta yang menguatkan dan menyembuhkan.

Hanya berusaha untuk selalu bersyukur dan ikhlas atas seluruh warna yang diberikan dalam kehidupanMu yang spektakuler ini. Sungguh hanya syukur dan ikhlas yang menjadi kunci dari sebuah kebahagiaan sejati yang berlaku di sepanjang umur bumi, ketika syukur dan ikhlas tersebut mencapai titik kulminasinya bahkan bernafas pun dapat menjadi sebuah kebahagiaan.

Tahun ini resolusiku menumpuk hingga begitu banyak untuk disebutkan, tetapi Insha Allah tidak begitu sedikit untuk diperjuangkan.
Selalu berharap bisa menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya. Itu saja sebenarnya...Sebuah harapan klasik namun bukan berarti tak perlu ducapkan apalagi diperjuangkan.
Jari-jemari ini akan kubiarkan terus menari dalam kata mengukir kisah kehidupan, kedua kaki ini akan kubiarkan terus melangkah mencari jazirah yang meneduhkan, otak ini akan kubiarkan terus mencari stimulusnya dan hati ini pun akan kubiarkan terus bersenandung mengirim isyaratnya pada seseorang di sana.

Selamat tinggal 2011, hati-hati di jalan..Sayonara
Selamat datang 2012 , mari bekerja sama dengan baik..Yoroshiku Onegaishimasu

Dalam setiap cerahnya warna kehidupan selalu ada hitam dan abu-abu yang tersirat...
Mari menguak tabir, menjelajah waktu dan mencari hikmah dalam setiap lembar dari buku takdir-Nya...

Wassalam




Tidak ada komentar:

Posting Komentar