Sabtu, 07 April 2012

Menaklukkan Venus

Mau makan dimana nih Beib?" tanya La Bahi mesra sambil nyetir
"Dimana saja...terserah..." sahutnya
"Makan mie bakso yuks.."
"Huh, mie bakso terusmi..nda tau kah kalo bakso sm mie itu banyak bahan kimianya , tidak sehat itu nah buat saluran pencernaan, memangnya mau liat saya kanker-an kah" jawabnya ketus ..(wait a minutes.."kanker-an" ???)
" Oo ya sudah kalo gitu makan di lesehan saja" tawar La Bahi
" Ah, sa nda suka makan di lesehan terlalu banyak orang trus  banyak debu juga di pinggir jalan"
"Jadi apami yang kita mau sayang ?" tanya La Bahi dengan wajah memelas, lelah sekaligus iba
"Kan sa sudah bilang tadi, terserah toh...tidak dengarkah??" ketusnya sambil menambah beberapa kerutan di dahinya

Sambil mengomel dalam hati, spontan La Bahi memacu pedal gas Avanza hitamnya dengan kecepatan tinggi sebagai pertanda bahwa dia sudah sangat bosan dengan perselisihan tidak penting seperti ini. Tubuh sang pacar pun tersentak kaget tertarik dan tersandarkan ke joknya di belakang terseret oleh akselerasi. Sontak si do'i menepuk bahu La Bahi sambil melotot

" Ini mau ajak saya makan atau mau bunuh saya kah sebenarnya?"
La Bahi diam.
" Iiih malasku deh malah diam, janmi pura-pura gila disitu, jantungku hampir da ta lepas tadi itu asal ko tau nah!!!"

La Bahi tetap diam seribu, sejuta, dan bahkan semiliar bahasa. Berharap sang pacar mau mengerti bahwa La Bahi sedang kesal namun sengaja ia diam karena tak mau ada perang lagi, dunia saja berperang hanya 2 kali dalam umurnya yang sudah juta'an abad ini mengapa mereka yang baru berkomitmen untuk pacaran beberapa bulan lalu, jumlah peperangannya malah sudah tidak bisa dihitung lagi dengan kalkulator, sampoa apalagi dengan jari, bahkan bila jari mereka berdua digabungkan terus ditambah jari seluruh anggota keluarga mereka dikalikan 3 lalu dikuadrat 5-kan sepertinya masih belum cukup juga. Maka jadilah sang wanita menyerocos sendirian dengan kalimat-kalimat pedas tanpa koma, bermonolog ria dengan kata-kata kobra tanpa jeda walau untuk sekedar mengambil nafas sekalipun.

Di lain pihak La Bahi tetap diam, menyetir dengan cool-nya entah karena kedewasaannya yang sudah berada pada level "bijak tingkat dewa" atau karena kepolosannya (baca:kebodohan) yang tidak bisa membedakan antara dimarahi dan dipuji. Dia malah tiba-tiba menepikan kenderaannya di suatu rumah makan lalu turun seenaknya dengan muka tak berdosa seolah tak terjadi apa-apa sebelumnya.

"Ayuuk sayang turun, kita makan disini saja" .

Di dalam restoran siap saji pilihan La Bahi itu gantian si cewek yang mendadak jadi tunawicara. bibirnya manyun, hidungnya kembang kempis, dahinya mengkerut, gerahamnya menggeretak, telapak tangannya mengepal, dan bahkan telapak kakinya juga , ekspresi orang dengan naluri membunuh pada umumnya. Ditawarin mau pesan apa, dianya malah menggeleng

"Janmi sa ndak lapar ji, kamu saja yang makan".

Ya sudahlah kalau begitu pikir La Bahi, dia pun memesan makanan sendiri, makan sendiri, minum sendiri, cuci tangan sendiri dan bahkan ke toilet pun sendiri. (ya iyalah). Sedang sang pacar hanya duduk, diam dan bibirnya komat kamit tidak karuan seperti sedang melafalkan jutaan mantra kutukan yang bahkan sepertinya lebih sadis dari kutukan ibu Malin Kundang sekalipun.
Lalu pulang, di jalan La Bahi bertanya " Memangnya habis makan apa di rumah, kok tadi bilang nda lapar ?"
"Makan hati sama sate angin"
"Owww di rumah makan mana itu yang jual menu unik seperti itu honey?" gurau La Bahi berusaha memadamkan api dari tatapan mata nanar pujaan hatinya itu.
"Aaaah...janmoko banyak pote-potemu disitu, tidak lucu nah, garing !!!!""Kau itu memang dari dulu begitu nah..!@#$%#%^^&%%&* " #sensor

Mulailah semua keburukan-keburukan La Bahi dipresentasikan dengan berapi-api dan penuh gegap gempita olehnya, sejak dari awal mereka bertemu saat masih menggunakan obor untuk berkirim surat hingga kini di zaman konduktor serba modern via BBM, tak lupa beberapa spesies nama hewan terselip di ujung-ujung kalimatnya sebagai bumbu penyedap aroma kekesalannya.
La Bahi terperangah, lalu slow motion, efek kalimat-kalimat itu saking hebatnya lalu seperti menggema berulang kali di telinganya, lalu flash back , mendadak di layar pikirannya muncul bergantian slide foto-foto mereka saat pertama bertemu, saat awal-awal pacaran, saat sedang dilanda kasmaran, semuanya dengan ekspresi senyuman lebar 30 cm tidak kurang dan tidak lebih, mereka memadu kasih seolah tak ada lagi hari esok. Dan tepat di slide terakhir layar itu pun mengabur, berganti wajah yang ada di hadapannya sekarang, wajah kekasihnya yang sudah riap-riapan diamuk amarah.Beberapa menit kemudian sang wanita berkata ketus lagi

" Turunkan saya disini saja, nanti saya naik bentor pulang !!" (iii nda krennyami deh masa cantik2 naik bentor, lagian mana ada bentor tengah malam begini)
" Ah sembarang saja sayang ini, bisanya itu..bahaya, ini kan sudah tengah malam" cegah La Bahi
" Kamu itu selalu begitu, selalu anggap saya tidak bisa melakukan apa-apa sendiri, selalu remehkan saya, jan salah nah sa bisa ji lakukan semua hal tanpa kamu, cepat berhenti kalo tidak sa lompat ini !!!"
" Betulan ini, ko yakin ji tidak apa-apa?" tanya La Bahi ragu
" Kurang jelaskah kata-kataku, Halllllooooooooo....plis dulu eh!!! (halo??telp dari siapa buuw...plis apa??)

La Bahi pun menepikan Avanza hitamnya itu, ngerem, membuka door lock. Sang pacar pun melepas sabuk pengaman dengan mata berkaca-kaca, sambil terbata-bata berkata

"Kamu ini memang kejam, tidak berperasaan sama sekali, masa malam-malam begini teganya ko biarkan pacarmu turun di tempat gelap seperti ini sendirian !!!! Dassarrr!!!!
"Lho..kan tadi..tadi.." terputus kata-kata La Bahi oleh bantingan pintu sekuat tenaga darinya. La Bahi turun dari mobil berusaha mengejar
"Say..sudahmi dank, janmi marah-marah lagi, ayo saya antar pulang"  pinta La Bahi
Namun sang wanita terus berjalan setengah berlari lalu sambil menepiskan tangannya
"Sudahmi, lupakan saja saya, tidak pentingmumi deh, Sialannn....!!!!
Yah, kalimat terakhir itu sukses membuat lunglai seluruh persendian La Bahi, dia hanya bisa menarik napas panjang, kembali ke mobil lalu melajukan mobilnya bersama miliaran kubik rasa galauw yang berkecamuk di hati dan pikirannya. Ternyata sulit yah untuk memahami jalan terjal pemikiran seorang wanita. Andaikata dibuat sebuah buku pintar setebal seluruh serial Harry Potter yang digabungkan sekalipun masih belum cukup untuk menulis sebuah penelitian ilmiah tentang "How to understanding a woman"..
"Ampuuunggg...Maa..." teriak la Bahi dalam hati sambil menanduk-nandukkan kepalanya di stir mobil.

Belum sampai di rumah, sebuah BBM masuk ke HP BB TORCH La Bahi.
Darinya. “Mengecewakan sekali, ternyata kamu ndak juga belajar untuk menjadi laki-laki yang mengerti wanita!”
Dibalas oleh La Bahi, “Sudahmi, sekarang kamu tidur, biar tenang, besok pagi sa jemput nah ke kampus…”
“EGP!” jawab sang pacar singkat
“Besok pagi ya siap-siap…”
Whatever!” kembali si do'i membalas dengan singkat, padat, dan menyayat

La Bahi pun diam saja. Percuma mengajak bicara baik-baik untuk tujuan baik dengan orang yang sedang ditimpa setan yang tidak baik. Yang baik pun akan menjelma tidak baik.
Ya, pasti itu. Why? Karena emosi akan menggelapkan mata pikiran dan hati empunya sehingga yang muncul kemudian hanyalah keburukan itu sendiri. Saking percumanya mengajak bicara baik-baik pada orang yang sedang emosi, maka akan lebih baik jika kita bersikap diam saja, tidak meladeni kegelapan kata-katanya, menghindari perselisihan yang lebih rumit, dan barulah kala timing-nya oke,  emosi itu cair, bicaralah baik-baik tentang duduk perkaranya. Pasti hasilnya akan lebih clear!

Emosi berbalas emosi hanya akan menyulut perang! Salah satunya harus mengalah, dan diamlah pilihan terbaik untuk mengalah. Ingat, diam sama sekali bukanlah kekalahan, tapi justru kemenangan menaklukkan gemuruh ego yang bergejolak dalam diri. Diam juga akan meleraimu dari kemungkinan mengungkit-ungkit dan mengumbar-umbar segala hal yang tak sepatutnya diungkit dan diumbar.
Mana ada ceritanya orang akan sudi merusak tatanan rambutnya sendiri di keramaian kecuali orang berantem karena gagal membendung gejolak ego emosinya kan? Tapi begitulah, dalam keadaan emosi, apa pun yang paling buruk, jelek, dan memalukan bisa saja dilakukan. Hilangnya nalar sehat menjadi biang kerok sejati segala tingkah-laku menjijikkan orang yang dilanda emosi.

“Diammu menunjukkan kalau kamu benar-benar ndak perhatian, ndak benar-benar sayang sama saya!” BBM-nya nyelonong lagi.
La Bahi ndak langsung balas karena masih sibuk buka pintu garasi rumahnya. Belum 2 menit, BBM-nya menyeruduk lagi:

“Mendingan kita pisah! Jalan sendiri-sendiri saja, itu lebih adil dan bagus buat masing-masing kita! Thx for everything, …jaga diri baik-baik nah”

 Belum sempat La Bahi berpikir apa yang sedang terjadi, karena tadi dia sedang sibuk melipat celana boxer 4 jari kesayangannya, ehh…2 menit kemudian, BBM-nya nyemplung lagi:

“Acuhmu ini menunjukkan bahwa tawaranku untuk pisah denganmu sangat tidak salah. Hubungan cinta kalau sudah didasari keacuhan, pasti karena sudah lunturnya perasaan. sa jadi sadar belakangan ini kamu itu sangat ndak bisa memahami mauku ternyata karena kamu sudah ndak sayang sama saya….”

Baru saja La Bahi  berniat membalas BBM sebelumnya tiba-tiba kembali BBM-nya masuk lagi,
“Baiklah, semoga kamu bahagia dengan wanita lainnya itu…sa doakan kamu dapat yang terbaik, sa sadar diri ji memang  sy bukan yang terbaik buatmu…”

Ckckckckck....begini nih dampak sistematik gempa hati dan tsunami pikiran yang gagal membendung emosi. Kemana-mana urusannya: mulai tuduhan ndak sayang, acuh, hubungan ndak adil, hingga wanita lain…
Dengan iseng, La Bahi pun akhirnya membalas  BBM-nya, “Jadi betulan ini kita pisah?”
Sang wanita ndak balas.
Kembali La Bahi BBM lagi, “Ya sudahlah, kalau kamu diam, berarti kita sudah resmi pisah toh…”
Belum juga La Bahi meletakkan HP BB  TORCH nya itu, BBM dari sang pacar pun masuk, “Ohhh, jadi ko senang di.. kalau kita pisah! Bagooosssssssss…!!!”
“Lho kan kamu yang minta tadi? Ini BBM-mu masih ada sa simpan…
“Menjengkelkanmu deh!!!!”
Yeee…yeee…capek dehhh…
Belum sempat La Bahi balas, BBM- sang pacar hadir lagi, “Besok pagi jangan telat! #lengkap dengan smile2 dan love2”

Ahaayyy…aw aw aw apa yang dikatakan wanita itu memang seringkali amat jauh dari maksud yang dikehendakinya. Sudah jelas-jelas sekali kan, semua BBM-nya dari tadi menyatakan pisah, pisah, ada wanita lain, ndak sayang lah, keputusannya yang ndak salah, malah pake acara doain segala semoga bahagia.
Hmmm...wanita oh wanita...
Semua laki-laki pasti sudah overdosis ditelan migrain untuk memahami apa sih sebenarnya yang dimauinnya. Bilang G, ternyata maksudnya I. Bilang L, ternyata maunya A. Dasar, GILA! Haaa…haa….

Okelah, besoknya La Bahi pun benar-benar on time menjemputnya. Eehh, dia belum siap, lamaaa sekali La Bahi dibuat menunggu. Giliran keluar, dia tersenyum kecil dan berkata pada La Bahi sambil memperlihatkan dandanannya.
“Gimana, keren kan?”
La Bahi pun dengan teliti mengamati sekujur tubuhnya, layaknya seorang editor professional yang ndak ingin kelepasan satu kata salah saja.
“Gimana?” suaranya mulai terdengar ndak sabar.
“Ehhmm, kerenlah, bagus skali nah sayang, good looking…” sahut La Bahi kemudian dengan suara agak datar.
“Yang betul ini?”
“Yupz…”
“Ah, kamu ini memang tukang gombal, kelihatan kalau kamu bohong tuh…Dasar komodo darat”
Ia mulai merengut sambil merapikan rambutnya yang agak awut-awutan.
“Rambutnya saja sih kok yang sepertinya agak tidak simetris dan kurang rapi saja…” Jawab La Bahi dengan terpaksa.
“Tu toh…! Kamu memang tukang gomballll! Sa Benci koo…!!!”
“Lho, bagaimanakah ini…?” La Bahi terbengong-bengong kayak tungku disiram air comberan.
Asal ko tau nah sa dandan ini sudah sejam lebih tauk, capekkkk,nah..kamu datang-datang malah bilang tidak simetrislah, kurang rapilah, dasar kamuuu itu memang ndak pernah betul2  sayang sama saya, ndak pernah menghargai usahaku sama sekali…!!!”

Ampuuunnn, Maa...ampun bapak..ampun nenek dan kakek di kampung...Ampun... wahai pemirsa, pembaca, penonton dan seluruh pencinta wanita se-tanah air !!! Teriak La Bahi kencang dalam hati. Dijawab keren, dituduh tukang gombal. Disahuti jujur, divonis ndak sayang, ndak perhatian, sampai ndak menghargai pengorbanannya dandan yang sejam itu!
Duh wahai wanita sang Venus bintang terindah yang  sinarnya begitu gemerlap, terbuat dari material apakah sebenarnya engkau, securam dan seterjal itukah jalan pikiranmu, seruwet itukah belukar hatimu. Ratap La Bahi dalam hati..

Ah dasar La Bahi, harap dimaklumi saja para pembaca sekalian sebangsa dan setanah air, karena ini adalah pengalaman pertama La Bahi dalam membina hubungan dengan lawan jenisnya sejak ia dalam kandungan hingga kini menginjak usia 22 tahun. Sebenarnya masa edarnya sebagai seorang laki-laki sudah nyaris expired, jadi adalah sebuah keajaiban dunia ke 8 setelah pulau Komodo akhirnya dia berhasil mengenal kata cinta dalam kamus hidupnya yang sudah lusuh itu. Sebagai seorang laki-laki yang sukses, sehat, cerdas, religi, tapi hedonis tentu kita tidak ingin menjadi seperti kisah La Bahi di atas.

Lalu bagaimana dengan Venus-Venus Anda saat ini? Ari L dalam sebuah lagunya berpesan bahwa "Sentuhlah ia tepat di hatinya maka ia khan menjadi milikmu selamanya" . Mungkin hipotesa ini benar, namun menurut saya tidak semudah itu untuk menaklukkan seorang wanita. Hal pertama yang dibutuhkan adalah kenalilah tipikal seperti apa Venus-mu itu kawan. Ada dua tipe wanita dalam mencintai, ada yang dominan menggunakan otak dan ada pula yang dominan menggunakan hatinya. Setiap tipe punya karakteristik masing-masing sudah barang pasti punya trik pendekatan yang berbeda pula. Mau tahu karakter dan triknya untuk masing-masing kategori? Maaf itu bukan untuk konsumsi publik. So, ternyata menyentuh hatinya pun bisa saja tidak cukup karena anda hanya akan menjadi Bahi-Bahi berikutnya.
Venus oh Venus...

1 komentar:

  1. Harrah's Reno Casino & Hotel - MapYRO
    Find 군포 출장안마 Harrah's Reno 샌즈 Casino & Hotel in 김천 출장마사지 Reno NV, United States - See map. See 공주 출장안마 activity. No reviews. Hotel deals. Map/edit. 의왕 출장마사지

    BalasHapus