Takkan selamanya raga ini menjagamu
Seperti alunan detak jantungku
Tak bertahan melawan waktu
Dan semua keindahan yang memudar
Atau cinta yang telah hilang
Tak ada yang abadi...
(Peter Pan, Tak Ada yg Abadi)

Hidup takkan pernah berputar kembali ke masa lalu, ke arah yang telah tertempuh, karena waktu yang membingkai kehidupan hanya mengerti cara melangkah ke depan, bukan mundur ke belakang.
Itulah sebabnya siapa pun yang membiarkan dirinya surut ke belakang, akan tergilas oleh laju kehidupan. Bahkan mereka yang mendiamkan dirinya di satu titik layaknya sebongkah batu, maka ia pun akan tenggelam digerus arus sang waktu. Karena sungguh masa lalu tak sepenting hari ini dan masa depan.
Ya, ya, ya, whatever itu, whoever itu, semua harus terus bergerak ke depan. Meski kadang itu terasa amat sesak, bahkan begitu musykil.
Commencons par l’impossible...
Semua harus dimulai bahkan dari sebuah ketakmungkinan.
Hari kemarin tak akan pernah persis sama dengan hari ini sebagaimana hari ini tak akan pernah sempurna sama dengan hari esok dan begitu seterusnya. Hal ini dimungkinkan karena adanya sebuah sunatullah bernama PERUBAHAN. Tak ada yang abadi di dunia ini, semuanya pasti akan mengalami yang namanya perubahan sebab yang abadi hanyalah perubahan itu sendiri.
Manusia berubah, benda berubah, nasib berubah, waktu berubah, gaya hidup berubah, semuanya…
Manusia berubah, sejak manusia lahir dari sebuah perubahan hormonal dan fisiologis pada sistem reproduksi Ibu, kemudian mengalami perubahan beberapa fase tumbuh kembang, dari bayi, balita dan anak-anak seperti adek Fidha dan dede Rayhanah yang baru saja ultah selanjutnya remaja hingga perubahan hormonal dan psikologis menjadi seorang dewasa seperti mama Aray yang juga belum lama ultah ke 35 atau 36, saya lupa..hehe..untuk kemudian berperang dengan perubahan warna rambut yang memutih, serta perubahan jumlah kerutan yang semakin merajalela hingga datangnya kematian oleh karena adanya perubahan patologis dari organ tubuh yang telah tiba masa expirednya di dunia.
Clark Kent berubah menjadi Superman, Kotaro Minami berubah menjadi Satria Baja Hitam, Peter Parker berubah menjadi Spiderman, Bruce Wayne berubah menjadi Batman.
Emosi, perasaan dan keimanan adalah atribut manusia yang paling rentan akan sebuah perubahan entah itu ke arah positif atau negatif.
Sifat manusia juga tak luput dari perubahan, ada manusia yang berubah menjadi lebih baik ada juga yang berubah lebih buruk lagi dari sifat sebelumnya. Seperti tante Santi yang dulunya funky n geoul abis sekarang Alhamdulillah sudah berjilbab, semoga nanti ke depannya bisa menjadi wanita yang semulia Sitti Khadijah, setaqwa Sitti Aisyah dan setabah Sitti Fatimah.
Begitu pula nasib manusia bisa berubah, dari kaya menjadi miskin, dari kesialan akhirnya mendapat keberuntungan atau sebaliknya, terkecuali La Bahi yang terlanjur mengklaim kesialan sebagai hobinya.
Semua benda pun bisa berubah, TV LCD LG 3D lama-lama bisa rusak, Laptop Sony Vaio lama-lama bisa jadi hang, Mobil Toyota Alphard pun bisa mogok di tengah jalan.
Inter Milan berubah dari yang dulunya menjadi raja Eropa dan Italia kini pelan tapi pasti mulai tergerus kedigdayaannya.
Gaya rambut Syahrini berubah, dari jambul khatulistiwa menjadi gorong-gorong Sudirman dan mungkin saja nanti setelah Syahrini berkunjung ke Buton ia terinspirasi membuat gaya model rambut baru,
"Tuli-Tuli Wolio" misalnya..(bayangkan Syahrini dengan rambutnya yang disasak bentuk angka 8) atau kasuami Wakatobi.
Alhamdulillah yah very something...Se-Alhamdulillah La Bahi yang dulunya beratnya hanya 44 kg sekarang sudah berubah menjadi 44,00427 kg.
Di negeri kita selain Syahrini, akhir-akhir ini lewat layar TV dan berbagai media bisa kita amati telah terjadi banyak perubahan yang terkadang sulit diterima oleh nalar, sedikit tidak manusiawi dan hanya ada di Indonesia.
Dulu pada zamannya Soekarno begitu mengelu-elukan para pemuda bangsa sebagai tonggak perjuangan kemerdekaan. "Berikan aku 1000 orang tua maka aku kucabut Semeru dari akarnya, tapi berikan aku 10 orang pemuda maka akan kuguncangkan dunia " , itulah salah satu kutipan dari sang orator ulung bapak bangsa.
Coba bayangkan bila Pak SBY yang meneriakkan kalimat tersebut hari ini, mungkin saja akan menjadi :" Berikan aku 1000 orang tua maka akan kucabut "Pohon Beringin' dari akarnya, tapi jangan berikan aku 10 orang pemuda karena mereka hanya akan menjadi boyband"
Yah mungkin hal ini sedikit banyak diakibatkan perubahan selera pasar dimana anak-anak alay sekarang lagi hoby sama sekelompok wanita atau semi laki-laki yang nge-dance tidak jelas seperti penguin kesetrum sambil nyanyi-nyanyi keroyokan di atas panggung.
Dulu pada zaman masih menggunakan obor, ketika cinta seseorang ditolak maka pelariannya adalah ke orang-orang pintar baik yang benar-benar pintar karena memiliki IQ 220 seperti Leonardo Da Vinci atau karena punya IPK 4,0 maupun karena punya indera ke enam, ke tujuh dan seterusnya. Kini di zaman serba konduktor saat cinta seseorang ditolak maka pelariannya adalah facebook, twitter dan BBM. "Cinta ditolak status bertindak !!". Orang-orang seperti ini ibaratnya bertelanjang ria di pasar umum. Inna Jiddan..sungguh ther-la-lu..
Dulu di film-film horor Indonesia kita dibuat merinding dan bergidik ngeri oleh sosok Nyi Roro Kidul yang secara sempurna diperankan oleh Suzannah, tapi liat apa yang ada di bioskop-bioskop sekarang, kita terutama para kaum Adam lebih dibuat merinding oleh penampakan "menu-menu KFC" (maaf :paha-dada-paha-dada) yang bergentayangan sepanjang durasi film. Hantu-hantu zaman sekarang sepertinya terlihat lebih jablay sehingga sering terkesan sangat tidak berperike-hantu-an.
Dulu Indosiar adalah salah satu stasiun TV yang menayangkan film-film sinetron favorit seperti TERSANJUNG yang sekuelnya begitu produktif hingga menceritakan kehidupan tokoh utama dan beberapa generasi di bawahnya. Tapi lihat sekarang film yang mendominasi Indosiar, tak lain adalah sebuah pembodohan umat dan penistaan terhadap kerajaan-kerajaan bersejarah. Siang bolong sang jagoan dengan atribut kerajaannya plus helm SNI ke Mall naik rajawali atau elang namun tanpa mengenakan sabuk pengaman, padahal jelas-jelas di parkiran Mall tersebut tertulis "Bagi kenderaan yang tidak memiliki STNK, dilarang masuk!".
Dulu reporter berita di TVRI sekelas Yasir Den Has atau Anita Rachman begitu menghipnotis para pemirsa se-tanah air, efektif dalam kata, efisien dalam durasi serta lugas nan berwibawa, tampak begitu cool di layar kaca saat menyajikan laporan berita. Tapi lihat gaya Venny Rose sekarang, saking bersemangatnya sampai terkadang terjadi ketidaksesuaian antara gestur bibir dan kata yang terucap. Bahasa yang digunakan pun begitu sastrawi, berkelok-kelok membuat pikiran para penonton tersesat entah di belantara mana, kita sepertinya membutuhkan obat pencahar untuk mencerna setiap kata kiasannya, memeras otak dan kalau perlu menjemurnya di bawah terik sinar matahari.
Anita Rachman : "telah bercerai"
Venny Rose : "Cukup sudah air mata yang mengalir, sesal dan duka yang selama ini terpendam lama, dan bom waktu itupun harus meledak. Akhirnya....(jrengg...jrenggg...kamera di shoot dan di zooming) mahligai bahtera rumah tangga yang dirajut penuh kasih dalam mengarungi setiap gelombang kehidupan bertahun-tahun kandas sudah sebelum mencapai dermaga kebahagiaan yang diimpi-impikan seperti ketika pertama kali mengucapkan ikrar setia sehidup semati"
Ya sudahlah, sepertinya tim kreatif Silet memang begitu terobsesi pada majas dan peribahasa kawan...

Begitulah dinamika kehidupan..Waktu setiap saat berubah, hari berganti, dari siang berganti menjadi sore, dari malam berganti menjadi pagi, bahkan perubahan waktu tak mungkin bisa dihentikan se-nano-detik-pun terkecuali anda punya kantung ajaib Doraemon di rumah.
Menurut Tokoh filsuf Foucault, manusia dapat mempertahankan eksistensinya di muka bumi karena adanya diskontuinuitas dari setiap peradaban di setiap zaman yang lahir dari riak-riak arus perubahan bernama 'diskursus'. Setiap aksi unjuk rasa pada umumnya menuntut perubahan, Obama bisa menang dengan slogan "CHANGE", tak heran perubahan pun sering menjadi tagline dan janji manis di setiap pementasan praktek politik praktis. Sebab sungguh perubahan menjadi kebutuhan dasar manusia, pemanis dan pemberi warna dalam kehidupan.
Jadi jelas, betapa perubahan mengakrabi setiap dimensi kehidupan manusia mulai dari komponen seluler dalam tubuh, unsur atom di alam sampai pada tata surya dalam kurun waktu yang singkat atau lama, dengan proses yang singkat atau panjang dan bernilai positif ataupun negatif niscaya perubahan itu akan selalu ada sebab perubahan berangkaian paralel dengan satuan waktu yang ikut bergulir seiring zaman.
Keniscayaan perubahan hendaknya membuat setiap nurani termenung bahwa langit tak selamanya biru, bunga tak selalu mekar, dan mentari tak pula senantiasa bersinar sebagaimana hujan lebat bisa reda, badai pun pasti berlalu dan saat kabut usai, matahari kembali bersinar terang serta kehidupan akan terjaga kembali. Tidak seluruh jalan hidup dipenuhi oleh bunga-bunga mekar nan indah namun selalu ada duri-duri tajam dan kerikil-kerikil panas yang terkadang menghalangi, disadari ataupun tidak. Sebanding dengan tidak selamanya jalan hidup diiringi awan mendung, langit gelap dan badai hujan karena akan selalu ada pelangi setelah semuanya berlalu, akan ada senyuman di ujung setiap tangisan berkepanjangan, berkah di setiap cobaan serta jawaban di setiap do'a karena perubahan itu pasti adanya.
Seperti permainan histeria yang terkadang membuat seseorang melambung tinggi jauh ke atas lalu kemudian sekonyong-konyong menjatuhkannya ke bawah, maka begitulah kehidupan. Bersyukurlah saat berada di atas, rajin-rajinlah mengulurkan tangan bagi mereka yang sedang berada di bawah, begitupula saat engkau berada di bawah, bersabarlah..jadikan mereka yang di atas sebagai katrol motivasi, sebab perubahan bisa datang kapan saja. Tak ada hal yang sulit yang ada hanyalah tidak mudah, tak ada orang gagal yang ada hanyalah orang yang sedang mengalami proses menuju kesuksesan.
Dan sebaik-baiknya perubahan adalah perubahan positif yang diniatkan dan diproklamirkan dari dalam diri sendiri, diaplikasikan dengan ikhlas dan konsisten dalam setiap prosesnya.
Seribu kalimat sakti Mario Teguh hanya akan menjadi obat penenang semu bagimu yang efeknya kemudian menguap bersama embun ketika engkau bangun di esok hari, namun satu kalimat bijak dari Pak Tarno yang langsung diaplikasikan bisa saja menjadi..jadi apa yah..tolong dibantu yah..prok..prok..prok jadi apa...?
'Sesuatu' yang merubah hidupmu seketika...
Makassar, 18 Februari 2011
Ryo
