Minggu, 03 April 2011

Kesehatan Gratis


"Orang miskin dilarang sakit"
Pasemon ini pernah booming beberapa tahun lalu dengan niat mulia sekedar ingin menyindir secara halus sekaligus menggugah secuil sisi kemanusiaan dari pemerintahan negeri ini namun rupanya saraf-saraf para pranata pemerintahan ini telah sempurna kebebalannya alias mati rasa. Wajah-wajah sendu para balita mungil yang mengidap gizi buruk dan jeritan tangis para anak-anak bangsa dengan penyakit-penyakit bawaan atau cacat lahir namun tak punya cukup rupiah untuk operasi hanya mendapat picingan sebelah mata dari mereka para rezim yang berkuasa maka jangan heran kalau kita terancam berada dalam gerbang " the lost generation " !!!

Tawaran solutif setengah hati pun diapungkan oleh para pelakon senayan yaitu dengan adanya program "Kesehatan Gratis". Namun kenyataannya secara faktual di lapangan ternyata jauh panggang dari pada api. Pengurusan yang rumit, benturan program antara pihak provinsi dan kabupaten/kota ketika sistem rujukan digunakan,  penyalahgunaan hak program ini oleh orang-orang yang sebenarnya mampu secara materi, keterbatasan item-item kesehatan yang digratiskan , proses yang bertele-tele dan memakan waktu di RS, obat yang didapat generik pula, pelayanan yang didapat pun jauh di bawah standar membuat mereka berapologi bahwa lebih baik berobat kampung atau jalur alternatif sodara-sodara sekalian....Apalagi mengingat program kesehatan gratis ini hanya tekonsentrasi pada wilayah upaya kuratif (pengobatan) dan mengabaikan tatanan preventif atau pencegahan..Yah mereka hanya suka memberi multivitamin dan buah-buahan pada orang sakit agar menjadi sehat tapi tak pernah terpikir untuk memberi multivitamin dan buah-buahan untuk mencegah orang sehat agar tidak sakit... Ironis...

Padahal menurut sosok yang begitu saya idolakan bahwa sebenarnya memanage program kesehatan gratis di suatu itu sangatlah mudah. Dalam bahasa sederhana begini ungkapnya " Kesehatan gratis itu gampang, investasikan atau depositokan di Bank saja sejumlah anggaran yang menjadi porsi untuk penunjang pelayanan kesehatan, dana itu kemudian menjadi dana abadi lalu bekerja sama dengan pihak asuransi terpercaya dalam mengawasi proses dan pelaksanaannya di lapangan..itu saja..kalau memungkinkan bahkan seluruh masyarakat bisa kita asuransikan.."

Kesehatan memang adalah salah satu kebutuhan dasar setiap manusia menurut kriteria Maslow. Yah, setiap aku, kamu, dia dan mereka pasti butuh untuk hidup sehat agar dapat menjalankan seluruh fungsi kehidupan dengan sempurna baik sebagai hamba maupun sebagai khalifah di muka bumi. Nyatanya  jauh sebelum mereka berkicau ria tentang program " Kesehatan Gratis " dan bahkan jauh sebelum Maslow merumuskan tentang kebutuhan dasar manusia tersebut, sadar atau tidak sadar yang Maha Kuasa telah lebih dahulu memberikan kesehatan secara gratis kepada kita semua mahluk ciptaan-Nya terkasih namun sialnya kita manusia malah terkadang tidak menyadari adanya karunia mega anugerah ini, bahkan kita lebih banyak menjajah tubuh ini sedemikian rupa sampai di luar batas kemampuannya, sampai aus, sampai lowbet hanya untuk menguber kenikmatan hedonis duniawi. Mungkin karena idiom yang berkembang dalam masyarakat Indonesia bahwasanya biasanya segala sesuatu yang gratis itu selalu bukanlah barang yang istimewa atau umumnya merupakan barang-barang yang telah mengalami degradasi mutu baik secara kualitas maupun kuantitas, seperti halnya beras raskin atau sumbangan pakaian bekas gratis misalnya. Hal inilah yang membuat manusia pada umumnya tidak pernah menyadari karunia kesehatan tersebut sampai sebuah penyakit menampar dan menyadarkan mereka.

Titah manusia pada umumnya memang baru merasakan arti pentingnya sesuatu setelah kehilangan sesuatu hal tersebut. Kita baru merasakan betapa pentingnya makna kesehatan dalam kehidupan setelah kehilangan kesehatan itu dan mengalami sakit. Jadi memang rasa sakit itu terkadang perlu  yang tidak lain untuk menyadarkan manusia agar lebih bersyukur sodara-sodara sekalian...

Jadi apa yang perlu dibanggakan dari keindahan fisik yang nyaris sempurna bila raga tersebut kehilangan fungsi fisiologisnya. Apa yang bisa dibanggakan dari sepasang mata yang indah bak tatapan elang yang sekali melirik dua sampai tiga lawan jenis terklepak-klepak bila mata itu lalu katarak sebelahnya, apa yang bisa dibanggakan dari sepasang kaki jenjang dan betis gempal padat berisi bila harus lumpuh lunglai di atas kursi roda, apalah gunanya semua keindahan ragawi itu bila Allah SWT mencabut nikmat fungsinya, jawabnya tak ada..karena semuanya menjadi nisbi tak berarti sama sekali. Sebab begitulah hukum alamnya bahwa segala sesuatu yang berbau materi dan fisik adalah fana atau tak abadi. Jadi janganlah terlalu membanggakan kulit yang kuning langsat, bibir merah delima, mata bola anggur, hidung lancip kulit durian, atau pipi bulat tomat mungkin. 

Seiring dengan derap dan dinamika peradaban yang terus melaju menuju pusaran global dan modernisasi sangat jamak kita temui manusia-manusia yang bekerja keras membanting tulang, membanting otak dan otot hanya untuk mencari rupiah demi rupiah hingga mengabaikan kesehatan dan berpuluh-puluh tahun kemudian manusia-manusia yang sama ini pun menjadi sukses bergelimang harta berhasil memuaskan hasrat hedonisnya namun sayangnya beberapa tahun kemudian sekonyong-konyong menghabiskan seluruh harta tersebut hanya untuk sekedar SEHAT...Satire...


So mulai sekarang belajarlah mensyukuri nikmat anugerah ini karena semuanya gratis kawan..Di saat kita miris melihat nyaris tak ada lagi yang gratis di bumi ini di tengah dinamika peradaban yang demikian gegap-gempita menyajikan repertoar-repertoar global yang genuine dan beradab ini kawan..maka Rawatlah baik-baik mega anugerah yang gratis ini dengan sebaik-baiknya..

Otak yang merupakan komputer termutakhir dan terbesar kapasitas memorinya butuh refreshing setelah penat.
Mata yang merupakan kamera hidup yang mampu memotret tanpa film butuh memandang objek jauh minimal setiap 15 menit setelah kita membaca buku, menonton ataupun berada di depan komputer agar visusnya tetap baik.
Telinga yang merupakan stasiun penerima gelombang suara perlu rajin dibersihkan dengan cara yang baik dan benar bukan dengan menggunakan benda-benda tajam seperti kunci atau keris  tapi dengan cottonbudh yang berkepala mini ingat yang mini bukan yang besarnya seperti ibu jari karena itu hanya akan mendorong masuk sekret/kotoran.
Tulang belakang yang beruas kuat namun lentur menjaga jaras-jaras saraf ke berbagai organ dan tungkai juga harus dipelihara dengan cara duduk yang baik dalam posisi vertikal satu garis lurus tidak miring kiri atau kanan semau gue, tidak juga terlalu dimanjakan dengan ranjang atau sofa-sofa empuk karena seluruh beban tubuh berada di ruas tulang belakang bagian bawah ketika kita berubah posisi dari baring ke duduk atau dari duduk ke posisi berdiri akan halnya dengan posisi tubuh ketika mengangkat beban berat sebaiknya dengan berjongkok dahulu lalu mengangkat jangan dengan sambil merunduk karena beban yang diangkat terbagi juga ke ruas tulang belakang bagian bawah pula.
Jantung yang merupakan kuli ajaib yang tak kenal lelah juga butuh istirahat yang cukup agar awet sehingga katup-katup dan otot-ototnya tidak mudah aus maka tidurlah yang cukup setiap harinya kawan..
Hidung yang merupakan Air Conditioner multifungsi otomatis..
Paru-Paru yang merupakan ruang ventilasi dengan loket saluran yang sangat panjang juga harus selalu dijaga dari jahilnya asap-asap rokok tak berprikemanusiaan..
Lidah yang pesilat tak kenal lelah..
Tenggorokan yang merupakan saluran dwi fungsi yaitu bersuara dan menelan..
Lambung yang merupakan bejana lunak berisi asam pekat harus selalu dijaga dengan makan teratur dalam hal kualitas gizi dan frekuensi..
Usus yang merupakan pabrik yang mengurai racun menjadi gizi janganlah terlalu dimanjakan dengan jajanan tidak hygienis dari luar.
Hati yang merupakan pabrik primitif sekaligus super modern yang menjalankan bisa sampai 500 jenis tugas fungsional tubuh juga perlu dijaga dari jahiliyahnya minum beralkohol.
Ginjal yang tersusun atas dua juta alat saring untuk membersihkan darah harus dipelihara fungsinya dengan meminum air putih minimal 8 gelas sehari atau juga jangan suka menunda-nunda untuk buang air kecil sodara-sodara...

Karena kesemua organ di atas membentuk manusia menjadi sebentuk mahlukoktilioner yang ajaib. Sehingga organ-organ di atas memiliki hak untuk dijaga, dipelihara dan dirawat sebab sungguh mereka merupakan titipan Allah SWT pada kita manusia. Maka janganlah sekali-sekali membuat organ-organ tersebut menyesal ditempatkan dalam raga kita ini hingga mereka berdemonstrasi atau bahkan sampai mogok kerja. Ketika terjadi pergeseran episentrum epidemiologi penyakit dari penyakit infeksius ke penyakit degeneratif maka umumnya saat ini penyakit bukanlah sebuah takdir tapi adalah konsekuensi dari pilihan kita..yaitu pilihan kita untuk membiasakan pola hidup tidak sehat. Sehat itu sebenarnya murah dan mudah, sayangnya justru kita manusia sendiri yang membuatnya jadi mahal dan susah..




Tidak ada komentar:

Posting Komentar