Detak waktu beranjak
Iringi laraku
Ku menantimu wahai pemikat hati
Sekujur tubuh menanti
Untuk dapat bertemu
Tolonglah hadir aku menantimu
Bila waktu tlah berlalu
Senja dan hatiku kelabu
Bila janji tak lagi berarti
Sayang akankah kau tepati
Menunggu ternyata menyakitkan
Iringi laraku
Ku menantimu wahai pemikat hati
Sekujur tubuh menanti
Untuk dapat bertemu
Tolonglah hadir aku menantimu
Bila waktu tlah berlalu
Senja dan hatiku kelabu
Bila janji tak lagi berarti
Sayang akankah kau tepati
Menunggu ternyata menyakitkan
Alunan melodi mendayu-dayu khas Ribas mengiringi semburat temaram malam yang begitu gigil menemani kesendirianku malam ini. "I have nothing to do coz its the lazy time" sodara-sodara..Entah sudah berapa puluh kali tatapan mata ini beralih dari jam dinding, ke jam tangan, terus ke jam di handphone, mempertegas mosi tidak percaya terhadap sang penunjuk waktu, stereotype... begitu terus berulang-ulang. Karena aku sedang menunggu kawan..Sungguh waktu tersebut ternyata terkadang lambat bagi mereka yang menunggu, terlalu cepat bagi mereka yang takut, terlalu panjang bagi mereka yang gundah dan terlaluwaktu terasa begitu lambat berputar pada saat kita berada di posisi seperti ini, seakan-akan ada medan magnet yang menghambat waktu itu berputar pada sumbunya.
Kalau ada survey tentang pekerjaan yang paling membosankan sekaligus mengesalkan di dunia ini, maka jawabannya adalah "menunggu" . Tanyakan hal ini pada bapak-bapak yang sedang menemani istrinya berbelanja apalagi kalau sang istri adalah seorang shopingholic sejati yang dianugerahi bakat menawar luar biasa atau tanyakan betapa tak enaknya menunggu pada para mahasiswa yang jantungnya tengah berdebar kencang menunggu pengumuman hasil ujian saat dimana nasibnya sangat tergantung pada permutasi huruf atau angka yang akan muncul di kolom samping namanya , atau tanyakan tentang betapa membetekannya menunggu pada tim-tim di Serie A Italia yang harus puas selalu menjadi penonton setia pesta scudetto Inter Milan 7 tahun berturut-turuta, akan halnya bila hal yang sama ditanyakan pada seorang ababil alias ABG labil yang baru saja menyatakan cintanya dan dijawab dengan alasan klasik oleh sang pujaan hati "saya nda bisa menjawabnya sekarang, beri saya beberapa hari untuk berpikir" .. Maka sempurnalah mulai saat itu perasaan sang abg labil diaduk-aduk, diobok-obok sedemikian rupa seperti kocar kacir dan morat maritnya bumbu-bumbu dapur yang berdesak-desakan dan bertumbuk-tumbukkan di dalam blender, waktu sehari baginya seperti setahun, kehilangan gairah makan, gusar, gelisah, gaduh, gundah gulana tapi tidak gundala karena itu superhero sang putra petir. Yah seperti itulah keajaiban dari kata menunggu, saya, kamu, dia dan mereka pasti pernah merasakannya padahal bila dicermati lebih bijak ternyata selalu ada hikmah dari menunggu, setidaknya mengajarkan kita untuk sabar serta lebih menghargai sang waktu sebab sungguh Allah memang tidak pernah menjanjikan bahwa langit itu selalu biru, bunga selalu mekar, dan mentari selalu bersinar tapi ketahuilah bahwa Dia selalu memberi pelangi di setiap badai, senyum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar