Senin, 04 April 2011

Just Waiting

Detak waktu beranjak
Iringi laraku
Ku menantimu wahai pemikat hati
Sekujur tubuh menanti
Untuk dapat bertemu
Tolonglah hadir aku menantimu
Bila waktu tlah berlalu
Senja dan hatiku kelabu
Bila janji tak lagi berarti
Sayang akankah kau tepati
Menunggu ternyata menyakitkan


 Alunan melodi mendayu-dayu khas Ribas mengiringi semburat temaram malam yang begitu gigil menemani kesendirianku malam ini. "I have nothing to do coz its the lazy time" sodara-sodara..Entah sudah berapa puluh kali tatapan mata ini beralih dari jam dinding, ke jam tangan, terus ke jam di handphone, mempertegas mosi tidak percaya terhadap sang penunjuk waktu,  stereotype... begitu terus berulang-ulang. Karena aku sedang menunggu kawan..Sungguh waktu tersebut ternyata terkadang lambat bagi mereka yang menunggu, terlalu cepat bagi mereka yang takut, terlalu panjang bagi mereka yang gundah dan terlalu pendek bagi meraka yang bahagia..Tetapi bagi yang mengisi waktu sebaik mungkin, waktu merupakan kunci kehidupan yang sebenarnya. Seperti itulah teorinya, namun sekarang saya sedang tidak tertarik dengan teori tersebut karena saya sedang menunggu..waktu terasa begitu lambat berputar pada saat kita berada di posisi seperti ini, seakan-akan ada medan magnet yang menghambat waktu itu berputar pada sumbunya.

Kalau ada survey tentang pekerjaan yang paling membosankan sekaligus mengesalkan di dunia ini, maka jawabannya adalah "menunggu" . Tanyakan hal ini pada bapak-bapak yang sedang menemani istrinya berbelanja apalagi kalau sang istri adalah seorang shopingholic sejati yang dianugerahi bakat menawar luar biasa atau tanyakan betapa tak enaknya menunggu pada para mahasiswa yang jantungnya tengah berdebar kencang menunggu pengumuman hasil ujian saat dimana nasibnya sangat tergantung pada permutasi huruf atau angka yang akan muncul di kolom samping namanya , atau tanyakan tentang betapa membetekannya menunggu pada tim-tim di Serie A Italia yang harus puas selalu menjadi penonton setia pesta scudetto Inter Milan 7 tahun berturut-turuta, akan halnya bila hal yang sama ditanyakan pada seorang ababil alias ABG labil yang baru saja menyatakan cintanya dan dijawab dengan alasan klasik oleh sang pujaan hati "saya nda bisa menjawabnya sekarang, beri saya beberapa hari untuk berpikir" .. Maka sempurnalah mulai saat itu perasaan sang abg labil diaduk-aduk, diobok-obok sedemikian rupa seperti kocar kacir dan morat maritnya bumbu-bumbu dapur yang berdesak-desakan dan bertumbuk-tumbukkan di dalam blender, waktu sehari baginya seperti setahun, kehilangan gairah makan, gusar, gelisah, gaduh, gundah gulana tapi tidak gundala karena itu superhero sang putra petir. Yah seperti itulah keajaiban dari kata menunggu, saya, kamu, dia dan mereka pasti pernah merasakannya padahal bila dicermati lebih bijak ternyata selalu ada hikmah dari menunggu, setidaknya mengajarkan kita untuk sabar serta lebih menghargai sang waktu sebab sungguh Allah memang tidak pernah menjanjikan bahwa langit itu selalu biru, bunga selalu mekar, dan mentari selalu bersinar tapi ketahuilah bahwa Dia selalu memberi pelangi di setiap badai, senyum di setiap air mata, berkah di setiap cobaan, jawaban di setiap do'a dan keindahan di balik setiap penantian panjang karena hidup bukanlah sebuah tujuan melainkan perjalanan. Jadi jelas ternyata kita lebih mendapat pelajaran hidup ketika berada di posisi menunggu dibanding orang yang ditunggu. Dinamika roda waktu memang selalu angkuh dengan keteraturannya tapi juga bijak dengan pembelajarannya.


Namun pada beberapa kesempatan ada beberapa anomali situasi yang mengharuskan kita memang tidak boleh menunggu dan lebih baik bersegera..lets start its early..
Jangan menunggu bahagia baru tersenyum,
tapi tersenyumlah maka kamu akan bahagia..

Jangan menunggu kaya baru bersedekah,
tapi bersedekahlah maka kamu akan semakin kaya..

Jangan menunggu termotivasi baru bergerak,
tapi bergeraklah maka kamu akan termotivasi..

Jangan menunggu dipedulikan orang baru kamu peduli,
tapi pedulilah dengan orang lain maka kamu akan dipedulikan..

Jangan menunggu orang memahami kamu baru kita memahami dia,
tapi pahamilah orang itu maka orang itu akan memahami kamu..

Jangan menunggu terinspirasi baru menulis,
tapi menulislah maka inspirasi akan hadir dalam tulisanmu..

Jangan menunggu proyek baru bekerja,
tapi berkerjalah maka proyek akan menunggumu..

Jangan menunggu dicintai baru mencintai,
tapi belajarlah mencintai maka kamu akan dicintai..

Jangan menunggu banyak uang baru hidup tenang,
tapi hiduplah dengan tenang Insya Allah bukan sekadar uang yang datang..

Jangan menunggu contoh baru bergerak mengikuti,
tapi bergeraklah maka kamu akan menjadi contoh yang diikuti..

Jangan menunggu sukses baru bersyukur,
tapi bersyukurlah maka kesuksesanmu akan bertambah..

Jangan menunggu bisa baru melakukan,
tapi lakukanlah kamu pasti bisa..
Karena konon katanya seorang pecundang hidup selalu MENUNGGU bukti  sementara  pemenang hidup menjadi bukti...
Oh iya sudah jam 1 sekarang..akhirnya waktu itu telah tiba..saatnya daftar paket hemat nelpon...hehe..Lets killing the night sayam... =)
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar